Never Give Up
Sabtu, 16 Juni 2012
Rabu, 13 Juni 2012
Gejala, Akibat Tertalan Asam dan Basa
1.
Pengertian Larutan Asam
Istilah asam berasal dari bahasa
latin, yaitu denfan ktaacidus yang
artinya masam. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion
hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh
banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang
dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
1.1 Sifat Asam
Suatu
zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Memiliki
rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan
ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki
pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat
korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam
e. Bereaksi
dengan logam menghasilkan gas hydrogen.
1.2
Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam
terbagi menjadai 2 kelompok yaitu
a. Asam
kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya ( asam yang terionisasi sempurna dalam
larutannya)
b. Asam
lemah, yaitu asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam laarutannya (
hanya terionisasi sebagian)
1.3 Contoh Asam kuat
v HCl (Asam
klorida)
v HNO3 (Asam nitrat )
v H2SO4 (Asam sulfat )
v HBr (Asam
bromida)
v HI (Asam
iodida )
v HClO3 (Asam klorat)
v HClO4 (Asam perklorat)
Contoh
Asam Lemah
v CH3COOH
v C2H5COOH
v HCN
v HCOOH
v H2C2O4
v H2S
v H2CO3
v HF
2. Pengertian
Larutan Basa
Basa menurut Arrhenius ialah senyawa
yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin
banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya.
Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
2.1
Sifat Basa
Suatu zat dapat
dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut:
a.
Rasanya pahit dan terasa licin pada
kulit
b.
Apabila dilarutkan dalam air zat
tersebut akan menghasilkan ion OH
c.
Memiliki pH di atas 7 (pH > 7)
d.
Bersifat elektrolit
e.
Jika diuji menggunakan kertas lakmus
akan memberikan hasil sebagai berikut
2.2 Pengelompokan
Basa
Berdasarkan
kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu:
a.
Basa kuat, yaitu basa yang bisa
menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan
istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan
Kalsium hidroksida.
b.
Basa lemah, yaitu basa yang bisa
menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
2.3 Contoh Basa Kuat
v KOH (Kalium hidroksida)
v NaOH (Natrium hidroksida)
v Ca(OH)2 (Kalium
hidroksida)
v Ba(OH)2 (Barium hidroksida)
Contoh Basa Lemah
v NH3 (NH4OH) ( Gas amoniak )
v Fe(OH)2 (Besi(II)
hidroksida)
v NH4OH (Amonium
hidroksida)
v Al(OH)2 (Aluminium hidroksida)
3.
Gejala
dan Tanda Tertelan Asam dan Basa
Keracunan Asam / Basa Kuat (Asam
Klorida, Asam Sulfat, Asam Cuka Pekat, Natrium Hidroksida, Kalium Hidroksida) :
Ø Dapat
mengenai kulit, mata atau ditelan
Gejala
:
·
nyeri perut,
·
muntah dan diare,
·
Hipersalivasi (air ludah berlebihan)
·
Mata : miosis
·
nyeri
didalam mulut dan regio substernal
·
disfagia
(kesulitan dalam menelan)
·
demam dan perdarahan dapat terjadi serta sering diiringi dengan
muntah.
Tindakan Keracunan pada kulit dan mata :
·
irigasi dengan air mengalir
·
beri antibiotik dan antiinflamasi
Tindakan
Keracunan ditelan / tertelan
·
asam kuat dinetralisir dengan antacid
·
basa kuat dinetralisir dengan sari buah
atau cuka
·
jangan bilas lambung atau tindakan
emesis
·
beri antibiotik dan antiinflamasi.
4.
Pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium
1. Keracunan melalui
Mulut/Pencernaan
Jika penderita sadar, beri minum
susu atau air dengan segera sebanyak mungkin, paling sedikit dua sampai empat
gelas. Kemudian panggil dokter. Bila penderita tidak muntah rangsanglah agar
muntah dengan cara menekan tenggorokannya dengan jari. Teruskan perangsangan
ini sampai muntahnya jernih. Jangan merangsang terjadinya muntah pada keracunan
asam kuat, basa kuat dan hidrokarbon, atau jika korban dalam keadaan kejang. Jika
terjadi kekejangan berikan pertolongan seperti pertolongan untuk shock,
kemudian panggil dokter dengan segera. Jika keracunan disebabkan oleh asam kuat
atau basa kuat, berikan putih telur, air susu, atau minyak mineral.
Untuk pertolongan pertama pada
keracunan yang tertelan dapat diberikan antidotum universal sebanyak satu
sendok teh dalam setengah gelas air hangat. Formula antidotum ini harus
disimpan dalam keadaan kering.
Adapun
formula antidotum terdiri dari:
·
2 bagian arang aktif
·
1 bagian Magnesium Oksida
·
1 bagian Asam Tannat
Kemudian cegah jangan sampai terjadi
shock dan jaga agar tubuh penderita agar tetap hangat. Lakukan pembilasan
lambung apabila racun yang termakan belum melebihi tiga jam, boleh setelah
lewat tiga jam tetapi sebelumnya penderita telah diberi minum susu dalam jumlah
yang banyak. Pembilasan lambung tidak boleh dikerjakan pada keracunan akibat
bahan korosif (asam dan basa keras) atau keracunan senyawa hidrokarbon.
Cara pembilasan lambung adalah:
Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih
rendah.
Pasang NGT dan bilas dengan : air,
larutan norit, Natrium bicarbonat 5 %, atau asam asetat 5 %.
Pembilasan sampai 20 X rata-rata volume
250 cc.
Kontraindikasi : keracunan zat korosif
& kejang.
Berikut adalah beberapa
alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap
korban keracunan bahan kimia :
Jenis
peracun
|
Pertolongan
pertama
|
Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4), fluoroboric acid, hydrobromic
acid 62%, hydrochloric acid 32%, hydrochloric acid fuming
37%, sulfur dioksida, dan lain-lain.
|
Bila tertelan berilah bubur aluminium
hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang
dikocok dengan air. Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue.
|
Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida
(KOH), Kalsium oksida (CaO), soda abu, dan lain-lain.
|
Bila tertelan berilah asam asetat encer (1%),
cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk. Lanjutkan dengan memberi susu
atau putih telur.
|
Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan lain-lain
|
Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa,
norit, suntikan BAL, atau putih telur.
|
Garam Arsen
|
Bila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk
of magnesia.
|
2. Keracunan melalui
Pernafasan
Jika racun yang masuk dalam
tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau
terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di
tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan
berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan
bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang.
3. Keracunan melalui Kulit
Jika racun masuk ke dalam tubuh
melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun
yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang
terkena bahan racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah
selanjutnya, lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan
benda-benda lain yang terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau
pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan
oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.
4. Keracunan melalui Mata
Jika racun yang masuk ke dalam
tubuh melalui selaput lendir di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua
mata korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (disini anda dapat mengunakan
air hangat-hangat kuku). Buka kelopak mata atas dan bawah, tarik bulu matanya
supaya kelopak mata tidak menyentuh bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya
air bersih dan dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya.
Teruskan pekerjaan ini sampai paling sedikit 15 menit.
Langganan:
Postingan (Atom)