Rabu, 13 Juni 2012

Gejala, Akibat Tertalan Asam dan Basa


1.      Pengertian  Larutan Asam
            Istilah asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
1.1 Sifat Asam
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b.      Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c.       Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d.      Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam
e.   Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hydrogen.
1.2 Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam terbagi menjadai 2 kelompok yaitu
a.       Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya  ( asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya)
b.      Asam lemah, yaitu asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam laarutannya ( hanya terionisasi sebagian)

1.3 Contoh Asam kuat
v  HCl                 (Asam klorida)
v  HNO3                  (Asam nitrat )
v  H2SO4                  (Asam sulfat )
v  HBr                 (Asam bromida)
v  HI                    (Asam iodida )
v  HClO3                 (Asam klorat)
v  HClO4                 (Asam perklorat)

     Contoh Asam Lemah
v  CH3COOH    
v   C2H5COOH
v   HCN
v   HCOOH
v   H2C2O4
v   H2S
v   H2CO3
v   HF

2.      Pengertian Larutan Basa
                Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan  asam (H+) dan menghasilkan air (H20).


2.1 Sifat Basa
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut:
a.       Rasanya pahit dan terasa licin pada kulit
b.      Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan menghasilkan ion OH
c.       Memiliki pH di atas 7 (pH > 7)
d.      Bersifat elektrolit
e.       Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut
2.2  Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu:

a.       Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b.      Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.

2.3  Contoh Basa Kuat
v  KOH                           (Kalium hidroksida)
v  NaOH                         (Natrium hidroksida)
v   Ca(OH)2                            (Kalium hidroksida)
v  Ba(OH)2                      (Barium hidroksida)
    Contoh Basa Lemah
v  NH3 (NH4OH)           ( Gas amoniak )
v   Fe(OH)2                            (Besi(II) hidroksida)
v  NH4OH                              (Amonium hidroksida)
v   Al(OH)2                     (Aluminium hidroksida)

3.      Gejala dan Tanda Tertelan Asam dan Basa
Keracunan Asam / Basa Kuat (Asam Klorida, Asam Sulfat, Asam Cuka Pekat, Natrium Hidroksida, Kalium Hidroksida) :
Ø  Dapat mengenai kulit, mata atau ditelan
Gejala :
·         nyeri perut,
·         muntah dan diare,
·         Hipersalivasi (air ludah berlebihan)
·          Mata : miosis
·         nyeri didalam mulut dan regio substernal
·         disfagia (kesulitan dalam menelan)
·         demam dan perdarahan dapat terjadi  serta sering diiringi dengan muntah.
 Tindakan Keracunan pada kulit dan mata :
·         irigasi dengan air mengalir
·         beri antibiotik dan antiinflamasi
Tindakan Keracunan ditelan / tertelan
·         asam kuat dinetralisir dengan antacid
·         basa kuat dinetralisir dengan sari buah atau cuka
·         jangan bilas lambung atau tindakan emesis 
·         beri antibiotik dan antiinflamasi.

4.      Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium

1. Keracunan melalui Mulut/Pencernaan
            Jika penderita sadar, beri minum susu atau air dengan segera sebanyak mungkin, paling sedikit dua sampai empat gelas. Kemudian panggil dokter. Bila penderita tidak muntah rangsanglah agar muntah dengan cara menekan tenggorokannya dengan jari. Teruskan perangsangan ini sampai muntahnya jernih. Jangan merangsang terjadinya muntah pada keracunan asam kuat, basa kuat dan hidrokarbon, atau jika korban dalam keadaan kejang. Jika terjadi kekejangan berikan pertolongan seperti pertolongan untuk shock, kemudian panggil dokter dengan segera. Jika keracunan disebabkan oleh asam kuat atau basa kuat, berikan putih telur, air susu, atau minyak mineral.
            Untuk pertolongan pertama pada keracunan yang tertelan dapat diberikan antidotum universal sebanyak satu sendok teh dalam setengah gelas air hangat. Formula antidotum ini harus disimpan dalam keadaan kering.
Adapun formula antidotum terdiri dari:
·         2 bagian arang aktif
·         1 bagian Magnesium Oksida
·         1 bagian Asam Tannat
            Kemudian cegah jangan sampai terjadi shock dan jaga agar tubuh penderita agar tetap hangat. Lakukan pembilasan lambung apabila racun yang termakan belum melebihi tiga jam, boleh setelah lewat tiga jam tetapi sebelumnya penderita telah diberi minum susu dalam jumlah yang banyak. Pembilasan lambung tidak boleh dikerjakan pada keracunan akibat bahan korosif (asam dan basa keras) atau keracunan senyawa hidrokarbon.

Cara pembilasan lambung adalah:
*      Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
*      Pasang NGT dan bilas dengan : air, larutan norit, Natrium bicarbonat 5 %, atau asam asetat 5 %.
*      Pembilasan sampai 20 X rata-rata volume 250 cc.
*      Kontraindikasi : keracunan zat korosif & kejang.
Berikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia :
Jenis peracun
Pertolongan pertama
*      Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4), fluoroboric acid, hydrobromic acid 62%, hydrochloric acid 32%, hydrochloric acid fuming 37%, sulfur dioksida, dan lain-lain.

*      Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air. Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue.
*      Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium oksida (CaO), soda abu, dan lain-lain.
*      Bila tertelan berilah asam asetat encer (1%), cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk. Lanjutkan dengan memberi susu atau putih telur.
*      Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan lain-lain
*      Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.
*      Garam Arsen
*      Bila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia.

2. Keracunan melalui Pernafasan
Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang.
3. Keracunan melalui Kulit
Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah selanjutnya, lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.
4. Keracunan melalui Mata
Jika racun yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua mata korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (disini anda dapat mengunakan air hangat-hangat kuku). Buka kelopak mata atas dan bawah, tarik bulu matanya supaya kelopak mata tidak menyentuh bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya air bersih dan dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya. Teruskan pekerjaan ini sampai paling sedikit 15 menit.