ONCHOCERCA
VOLVULUS
A. ONCHOCERCA
VOLVULUS
Onchocerca
volvulus banyak ditemukan di daerah tropis yang mempunyai banyak sungai
dengan arus yang deras. Infeksi cacing
ini telah dilaporkan di daerah Afrika, Arab, Guatemala, Meksiko, Venezuela dan
Colomia brazilia, Ecuador . Cacing filarial ini terkenal dengan tiga gejala
utama yang ditimbulkan yaitu kebutaan, dermatitis, dan timbulnya nodulus
subkutan. Nama lain dari cacing Onchocerca volvulus adalah filarial volvulus, Onchocerca caecutiens, River blindness.
B. MORFOLOGI
Cacing dewasa
·
Ukuran
cacing jantan 200 – 40 mm x 0,13 – 0,21 mm
·
Ukuran cacing betina 330 – 500 mm x 0,27
– 0,4 mm
·
Berwarna keputih – putihan
·
Ujung anterior : bulat tumpul dan
terdapat papilla 1 lateral dan 4 submedian. Tidak terdapat appendages.
·
Ujung posterior :
-
Bentuk jantan melengkung ke ventral, berakhir dalam bentuk
bulbus
-
Bentuk betina melengkung ke ventral
-
Papilla jumlahnya variable ( perianal
dan caudal)
-
Tidak terdapat alae
·
Cacing dewasa ini dapat ditemukan di
jaringan kulit. Karena begitu panjang cacing betina ini, sehingga melingkar-
lingkar di kulit dan membentuk nodul.
Mikrofilaria
·
Ukuran panjang 150 – 370 mikron dan
lebar 5 – 9 mikron ( rata-rata panjang 290 mikron dan lebar 7 mikron )
·
Ujung anterior tumpul membulat, tidak
terdapat stylet
·
Ujung posterior mengecil secara mendadak
dan ujungnya membengkok ( ekor runcing dan bebas inti)
·
Inti sel pada ujung posterior not
terminal ( ekor tidak berinti)
·
Gerakan lambat, berputar
·
Tidak bersarung
C. SIFAT
BIOLOGI
1. Habitat
cacing dewasa adalah jaringan subkutan
2. Pada
umumnya pada satu nodul terdapat cacing dewasa jantan dan betina, biasanya
hanya terdiri dari 2-3 ekor cacing dewasa. Juga di dalam tumor tersebut
terdapat mikrofilaria.
3. Nodula
pada umumnya encapsulated yang dibuat oleh host dengan maksud untuk melokalisir
parasit.
4. Mikrofilaria
yang bebas terdapat pada nodula, subkutansius tissue, limfatik, dan kulit.
Jarang terdapat dalam darah dan tidak mengadakan invasi ke organ- organ
viscera.
5. Batas
hidup lebih dari 1 tahun dan mencapai 15 tahun.
D. SIKLUS HIDUP
Intermediate host cacing Onchocerca volvulus adalah Simulium spp sejenis dengan lalat sapi,
sedangkan definitive host adalah manusia. Dalam intermediate host selama 10-12
hari larva menjadi infektif, berkumpul sekitar mulut dan siap untuk ditularkan.
Dalam definitif host untuk menjadi dewasa perlu waktu 1 tahun. Pada permulaan
migrasi ke subkutan sampai menemukan tempat predileksi di sini menetap dalam
bentuk nodula dengan diameter 5- 25 mm.
Infeksi pada manusia terjadi saat
Simulium spp menggigit manusia dan memasukkan larva Onchocerca volvulus stadium III. Larva ini kemudian berkembang
menjadi cacing dewasa di dermis atau lapisan kulit yang lebih dalam lagi. Pada
penduduk Afrika, biasanya cacing ini ditemukan di daerah dermis dan subkutan di
daerah pelvis, sedangkan pada penduduk Amerika latin cacing dewasa ini
ditemukan di tubuh daerah atas khususnya kepala. Hal ini kemungkinan karena Simulium spp di Afrika sering berada di
rumput, sedangkan di Amerika latin berada di pohon kopi.
Cacing dewasa ini kemudian
menghasilkan mikrofilaria dalam jumlah sangat besar dan hidup di dermis serta
terkonsentrasi di mata dan kelenjar limfe. Jika ada Simulium spp yang menggigit penderita maka mikrofilaria tersebut
ikut terhisap kemudian menuju ke otot yang digunakan untuk terbang. Pada otot
inilah mikrofilaria tersebut berkembang sampai akhirnya menjadi larva stadium
III yang infeksius. Selanjutnya siklus hidup tereulang kembali.
E. PATOLOGI
KLINIS
1. Kelainan
akibat infeksi kronis, dalam hal ini terjadi kelainan pada :
Ø Jaringan
subkutan
Ø Kulit
pada umunya
Ø Jaringan
mata
2. Pada
umunya nodula hanya terdapat di tempat tertentu saja, yang di Afrika nodula
terdapat di punggung, extremitas atas, paha. Yang di Amerika Latin nodula
terdapat di wajah bahu, hal ini mungkin ada hubungannya dengan kebiasaan
manusia yaitu tempat yang sering terkena panas menarik bagi Onchocerca volvulus.
3. Jumlah
nodula 3 - 6 tiap penderita, pernah sampai 150.
4. Kelainan
pada kulit, keadaan kronis serat- serat elastic hilang diganti jaringan fibrosis
oleh karena itu kulit menjadi keras ( fibrotic), Depidmentasi, Penebalan
epidermis. Jika dilihat secara klinis kulit terasa gatal untuk seumur hidup dan
menghilang dengan tiba-tiba.
5. Kelainan
pada jaringan mata. Manifestasi terbentuk Onchocerciasis terdapat pada jaringan mata
oleh karena dapat menimbulkan kebutaan teerutama pada limbus dan conjunctiva.
Selain itu menimbulkan irritasi dan penyumbatan sehingga terdapat rasa nyeri di
daerah mata, gangguan visus, lacrimasi berlebihan. Lebih buruk lagi bila mikrofilaria
menyeranng jaringan yang lebih dalam yaitu keratitis, Iridocyolitis,
Choriorentinitis, peradangan di daerah nervus opticus dan buta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar