Jumat, 06 April 2012

ONCHOCERCA VOLVULUS


ONCHOCERCA VOLVULUS
A.      ONCHOCERCA VOLVULUS
            Onchocerca volvulus banyak ditemukan di daerah tropis yang mempunyai banyak sungai dengan arus yang deras.  Infeksi cacing ini telah dilaporkan di daerah Afrika, Arab, Guatemala, Meksiko, Venezuela dan Colomia brazilia, Ecuador . Cacing filarial ini terkenal dengan tiga gejala utama yang ditimbulkan yaitu kebutaan, dermatitis, dan timbulnya nodulus subkutan.  Nama lain dari cacing Onchocerca volvulus adalah filarial volvulus, Onchocerca caecutiens, River blindness.
B.      MORFOLOGI 
Cacing dewasa
·         Ukuran  cacing jantan 200 – 40 mm x 0,13 – 0,21 mm
·         Ukuran cacing betina 330 – 500 mm x 0,27 – 0,4 mm
·         Berwarna keputih – putihan
·         Ujung anterior : bulat tumpul dan terdapat papilla 1 lateral dan 4 submedian. Tidak terdapat appendages.
·         Ujung posterior   : 
-          Bentuk jantan  melengkung ke ventral, berakhir dalam bentuk bulbus
-          Bentuk betina melengkung ke ventral
-          Papilla jumlahnya variable ( perianal dan caudal)
-          Tidak terdapat alae
·         Cacing dewasa ini dapat ditemukan di jaringan kulit. Karena begitu panjang cacing betina ini, sehingga melingkar- lingkar di kulit dan membentuk nodul.

Mikrofilaria
·         Ukuran panjang 150 – 370 mikron dan lebar 5 – 9 mikron ( rata-rata panjang 290 mikron dan lebar 7 mikron )
·         Ujung anterior tumpul membulat, tidak terdapat stylet
·         Ujung posterior mengecil secara mendadak dan ujungnya membengkok ( ekor runcing dan bebas inti)
·         Inti sel pada ujung posterior not terminal ( ekor tidak berinti)
·         Gerakan lambat, berputar
·         Tidak bersarung

C.      SIFAT BIOLOGI
1.      Habitat cacing dewasa adalah jaringan subkutan
2.      Pada umumnya pada satu nodul terdapat cacing dewasa jantan dan betina, biasanya hanya terdiri dari 2-3 ekor cacing dewasa. Juga di dalam tumor tersebut terdapat mikrofilaria.
3.      Nodula pada umumnya encapsulated yang dibuat oleh host dengan maksud untuk melokalisir parasit.
4.      Mikrofilaria yang bebas terdapat pada nodula, subkutansius tissue, limfatik, dan kulit. Jarang terdapat dalam darah dan tidak mengadakan invasi ke organ- organ viscera.
5.      Batas hidup lebih dari 1 tahun dan mencapai 15 tahun.

D.        SIKLUS HIDUP
            Intermediate host cacing Onchocerca volvulus adalah Simulium spp sejenis dengan lalat sapi, sedangkan definitive host adalah manusia. Dalam intermediate host selama 10-12 hari larva menjadi infektif, berkumpul sekitar mulut dan siap untuk ditularkan. Dalam definitif host untuk menjadi dewasa perlu waktu 1 tahun. Pada permulaan migrasi ke subkutan sampai menemukan tempat predileksi di sini menetap dalam bentuk nodula dengan diameter 5- 25 mm.
            Infeksi pada manusia terjadi saat Simulium spp menggigit manusia dan memasukkan larva Onchocerca volvulus stadium III. Larva ini kemudian berkembang menjadi cacing dewasa di dermis atau lapisan kulit yang lebih dalam lagi. Pada penduduk Afrika, biasanya cacing ini ditemukan di daerah dermis dan subkutan di daerah pelvis, sedangkan pada penduduk Amerika latin cacing dewasa ini ditemukan di tubuh daerah atas khususnya kepala. Hal ini kemungkinan karena Simulium spp di Afrika sering berada di rumput, sedangkan di Amerika latin berada di pohon kopi.
            Cacing dewasa ini kemudian menghasilkan mikrofilaria dalam jumlah sangat besar dan hidup di dermis serta terkonsentrasi di mata dan kelenjar limfe. Jika ada Simulium spp yang menggigit penderita maka mikrofilaria tersebut ikut terhisap kemudian menuju ke otot yang digunakan untuk terbang. Pada otot inilah mikrofilaria tersebut berkembang sampai akhirnya menjadi larva stadium III yang infeksius. Selanjutnya siklus hidup tereulang kembali.

E.      PATOLOGI KLINIS
1.      Kelainan akibat infeksi kronis, dalam hal ini terjadi kelainan pada :
Ø  Jaringan subkutan
Ø  Kulit pada umunya
Ø  Jaringan mata
2.      Pada umunya nodula hanya terdapat di tempat tertentu saja, yang di Afrika nodula terdapat di punggung, extremitas atas, paha. Yang di Amerika Latin nodula terdapat di wajah bahu, hal ini mungkin ada hubungannya dengan kebiasaan manusia yaitu tempat yang sering terkena panas menarik bagi Onchocerca volvulus.
3.      Jumlah nodula 3 - 6 tiap penderita, pernah sampai 150.
4.      Kelainan pada kulit, keadaan kronis serat- serat elastic hilang diganti jaringan fibrosis oleh karena itu kulit menjadi keras ( fibrotic), Depidmentasi, Penebalan epidermis. Jika dilihat secara klinis kulit terasa gatal untuk seumur hidup dan menghilang dengan tiba-tiba.
5.      Kelainan pada jaringan mata. Manifestasi terbentuk  Onchocerciasis terdapat pada jaringan mata oleh karena dapat menimbulkan kebutaan teerutama pada limbus dan conjunctiva. Selain itu menimbulkan irritasi dan penyumbatan sehingga terdapat rasa nyeri di daerah mata, gangguan visus, lacrimasi berlebihan. Lebih buruk lagi bila mikrofilaria menyeranng jaringan yang lebih dalam yaitu keratitis, Iridocyolitis, Choriorentinitis, peradangan di daerah nervus opticus dan buta. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar